Pengalaman merupakan guru yang paling berharga, namun jika boleh memilih maka akan dipilih belajar dari pengalaman orang tentang ketidakhati-hatian/kecerobohan/kesalahan dan akhirnya jangan sampai menimpa ke diri sendiri. Berikut info dan komentar yang hadir di Facebook :
- Anda, Lilik Sulistyani dan 3 lainnya menyukai ini.
- Iskandar Alexis Mudah2an jadi pembelajaran utk yg lain, dan tersangka beserta keluarga diberi kekuatan terhadap kasus ini.
- Lilik Sulistyani Ikut merasa prihatin. Pasti karena Hak Pakai yang sudah lebih dulu terbit belum dipetakan. Kesalahan yang disebabkan lemahnya data yang dipunyai BPN. Didukung oleh pihak2 luar yang dengan sengaja memalsukan data. Jika demikian, apakah kesalahan ini suatu kesengajaan? Sesuatu yang belum diketahui secara jelas, akan lebih bijak jika tidak memvonis..
- Rodslowny L. Tobing Sangat disayangkan, setelah sekian puluh tahun bekerja di BPN akhirnya setelah pensiun yang ada cuma jeruji besi menunggu. Terlepas dari salah atau tidak berhati-hatilah kita bekerja, kita tidak tahu apa yang terjadi besok atau lusa. Seharusnya beliau menikmati masa tenang di hari tuanya tetapi permasalahan yang harus dihadapi, sementara kasus di Medan juga sudah menunggu. Aku ikut prihatin.
- Lilik Sulistyani Tidak hanya beliau saja yang mengalami nasib seperti ini. Ada juga sesepuh kita yang lain. Padahal selama masa tugasnya dikenal sederhana dan "down to earth"..benar2 ikut ngenes melihatnya..
- Simin Talib Jajaran BPN haru ikut prihatin atas kejadian ini. inilah kelemahan kita yg tdk memetakan bdg tanah namun kita hanya mengejar target
- Frans Sidaluwu Kita cuma mo bilang....semakin tinggi jabatan seseorg, semakin kuat angin menerpah, siapa yg tahan dia selamat.
- 2 jam yang lalu · Batal Suka · 1
- Hazairin Zaidan Pak Thoriq orang baik, saya tahu itu, kealpaan dan kelalaian adalah manusiawi, yang sabar dan tawakkal pak
- Arifin Nur terima kasih infonya, kami turut prihatin dan semoga baliau dan keluarga tabah dan sabar menghadapi cobaan ini
- Heri Yanto saya kurang kenal dg beliau. setahuku, beliau pernah jadi kabid di kanwil bpn sumsel. semoga beliau tetap diberi ketabahan
- Joko Miko @bu lilik : spt yg pnh kita diskusikan sblmnya, kita hrs sll waspada dan hati2 dlm bekerja.
- Joko Miko kita memang tidak tahu pasti duduk permasalahannya, mudah2an bukan karena kesengajaan. Penyebab overlaping pada umumnya krn blm diplotingnya surat ukur lampiran sertipikat HP pada peta pendaftaan (meski itu mnrt sy alasan klasik). Kesalahan juga ada pada pihak DPU yang tidak memelihara atau pun menggunakan haknya dengan baik. Namun, hrs diakui yg namanya overlaping sertipikat itu ttp menjadi tg jawab bpn untuk menyelesaikannya. Meski proses pidana thd pak thoriq ttp berjalan, sebaiknya kantah bpn setempat tetap harus melakukan analisis thd penerbitan HP dan hak milik2 tsb dengan membandingkan riwayat penerbitan sebagaimana dalam warkah buku tanah. Hal itu perlu dilakukan krn umumnya penerbitan HP instansi pemerintah diterbitkan hanya dengan surat pernyataan pemohon tanpa disertai bukti perolehan tanah, terlebih dalam penerbitan SHM2 tsb status tanahnya berasal dari tanah adat, sedagkan HP diterbitkan di atas tanah negara. Perbedaan status tanah ini juga hrs dipelajari dengan membandingkan status tanah di sekitarnya. Selama ini kita juga terjebak dalam asumsi bahwa sertipikat yg terbit terlebih dahulu lebih kuat dari yang terbit belakangan, kalo dari sisi administrasi memang benar ttp scr substansiil belum tentu pemegang hak sertipikat yang terbit lebih dulu itu sbg pemilik yang sah, mengingat pendaf tanah di ind tidak menganut sistem pendaft tanah positip. Hasil analisis dari kantah setempat sesegera mungkin dilaporkan ke pusat sekalian minta bantuan hukum dari bpn pusat, jangan sampai teman2 bpn yg karena menjalankan tugas dan terkena kasus hukum kemudian ditinggal begitu saja. Bantuan bpn tdk sebatas memberikan advokasi, tetapi juga menghadirkan "ahli pertanahan" pada pemeriksaan di persidangan nanti. ke depan hendaknya kita tetap harus berhati2 dalam menjalankan tugas, khususnya terkkait dengan pekerjaan yang bisa berpotensi merugikan keuangan negara (belum lama ini kita pernah diskusi ttg validasi bphtp-nampaknya sepele tp mnrt sy resikonya besar). utk kasus pak thoriq bisa jadi para pejabatnya tdk tau menahu krn akibat blm diplotingnya surat ukur HP ke dalam peta pendaftaran. beliau2 bisa jadi juga tdk mengambil keuntungan dari penerbitan stpkt HM2 tsb, ttp krn SHM2 tsb diterbitkan diatas HP DPU yang merupakan aset negara, maka dgn diterbitkannya sertipikat HM yg kmdian hari duijual kpd developer, maka perbuatannya (meski tdk disadari) telah merugikan keuangan negara dengan hilangnya aset DPU tsb. mudah2an kita bisa belajar dari kejadian ini.
- Van Triadi Sy pernah jadi staf beliau, dan sy tau beliau tdk pernah mengejar keuntungan materi. Sangat prihatin.
Smg beliau tetap tabah dan klgnya diberi kesabaran. - Rustam Semendawai setahu saya BPN masih Badan Pertanahan Nasional,..belum /tdk menjadi Badan Pertanahan NEGARA,..??? dan dikantor pertanahan tdk ada jabatan kepala bidang,...yg ada kepala seksi,....sekitar sejam yang lalu melalui seluler · Telah disunting · Batal Suka · 2
- Anda, Eva Yunus, dan Eko Suryadhinata Panggabean Jr. menyukai ini
- Mas Wito Kenapa rif kamu suka ngeshare berita2 yg belum tentu kebenarannya, kalaupun benar itu musibah, kalau namanya musibah siapa yg bisa menghindari kecuali atas ijinNya, mungkin hari ini menimpa mereka bisa jadi besuk ke kita hanya alloh yg maha tahu (bahan renungan)
- Satmodjo Sastrowidjojo Mengapa hal spt ini di upload di FB? Ikut prihatin terhadap yang kena kasus dan prihati yang upload.....
- Achmad Fauzy Keren kepercayaan dalam Tuhan sementara yakin bahwa setelah ketidakbahagiaan Anda, dan belum Anda air mata dan senyum Mega, dan setelah kemurahan dunia ini:) modifikasi surga
- Ya E Tama Pengalaman atau kejadian orang lain mari sebagai pelajaran dan ambil hikmah sebelum menimpa ke diri sendiri. Lanjutkan mas Arifanto Ant, biarkan orang lain berkata apapun yang penting niat baik dan semoga menjadi ladang pahala. amien
- Muhammad Tasrifin "orang pintar belajar dari kesalahan diri sendiri, orang bijak belajar dari kesalahan orang lain, orang bodoh tidak mau belajar dari kesalahan diri sendiri maupun kesalahan orang lain".
- Agnes Lisa tapi sekarang banyak orang yg nggak perduli pak...... termasuk orang pintar/bijak/bodohkah dia??????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar