PEGAWAI BARU MASUK
TANPA BIMBINGAN DAN TANPA DIBEKALI KEAHLIAN SERTA TANPA PENGALAMAN NAMUN
SITUASI DAN KONDISI MEMAKSA HARUS MELAKSANAKAN TUGAS, FUNGSI DAN TANGGUNG JAWAB
SEBAGAI PEGAWAI
Menjadi Pegawai merupakan cara
mencari rezeki, namun ketika dalam mencari rezeki ada kalanya diibaratkan
seperti anak ayam kehilangan induknya dan harus mencari makan sendiri maka
beberapa hari di awal kehilangan induk ayam tentu si anak ayam akan
berkotek/berkicau/berteriak karena tidak biasa dan dipaksa mencari makan serta
mengamankan diri untuk bertahan hidup.
Hal analogi cerita tersebut tentu
ada rekan-rekan pembaca pernah mengalaminya. Terlintas dalam pikiran penulis,
kenapa manusia dibekali akal pikiran dan hati nurani namun ketika mencari
rezeki tidak ada persetujuan antara pikiran dan hati nurani ? Organisasi/institusi/badan
hukum apapun tentu dibentuk dalam cita-cita/harapan yang mulia/baik, namun
ketika dalam menempatkan manusia untuk menggerakkan/menjalankan organisasi/institusi/badan
hukum tersebut tidak dimulai dengan persetujuan akal pikiran dan hati nurani ?
Akhirnya kehancuran suatu organisasi/institusi/badan hukum hadir diawali dengan
kesalahan dalam penempatan manusia yang diberikan tugas, fungsi dan tanggung
jawab untuk menjalankan/melaksanakan organisasi/institusi/badan hukum dimaksud.
Ada kalanya penulis
menerka/menduga apakah manusia itu dapat digolongkan menjadi manusia yang tahu
namun tidak mau tahu atau memang tidak tahu sama sekali atau dalam melaksanakan
tugas, fungsi dan tanggung jawab tidak sepenuh hati ? Antara harapan dan
kenyataan “das sein dan das sollen”
Reformasi sampai revolusi yang
dikawal oleh banyak orang akhirnya menjadi program tanpa sampai pada penerapan
jika oleh manusia yang diberikan tugas, fungsi dan tanggung jawab untuk
menggerakkan organisasi/institusi/badan hukum tidak mengawali dengan
persetujuan pikiran dan hati nurani untuk cita-cita/harapan organisasi/institusi/badan
hukum yang mulia/baik.
Membangun karakter bangsa dalam
diri setiap pegawai/aparat melalui daya juang dan kemandirian dalam melayani
masyarakat/rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi standar pelayanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar